NUWA NAI, TEMBANG DAERAH YANG MENGGUGAH PARA PEMUDA SEANTERO NEGERI

Kemarin 28 Oktober merupakan hari sumpah pemuda. Banyak titel atau gelar yang diberikan kepada para pemuda dengan segala atribut-atribut yang disematkan untuk menegaskan mereka sebagai orang muda dengan jiwa dan semangat yang  sedang membara seiring waktu dan usia.

Namun tidak dapat kita sangkal bahwa sebagaian pemuda terkadang mulai terjebak oleh perilaku dan sikap yang menyimpang. Banyak pemuda yang  terjebak kasus narkoba, tawuran, premanisme, perkelahian, hedonisme, gerakan fundamentalisme agama, seks bebas, dan berbagai macam perilaku menyimpang lainnya yang sebenarnya bisa mengancam keutuhan bangsa dan negara.

Pemuda sebagai generasi penghubung  antara masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Sebagai penghubung masa lalu, mereka belajar dan mewarisi segala sesuatu yang dititiskan oleh para pendahulu, kemudian dimasa kini mereka menegaskan eksistensinya sebagai orang muda dengan segala tindakn dan karyanya, dan dimasa yang akan datang mereka melanjutkan dan mewariskan apa yang sudah dilakukan dimasa kini.

22046965_1650909041586788_7052388500905687911_n

Presiden RI  Jokowi mengatakan, para pemuda harus bergandengan tangan dan bersatu menggerakkan Indonesia. Persatuan pemuda ini dibutuhkan baik untuk saat ini maupun untuk masa mendatang. “Kita utamannya para  pemuda harus bergandengan tangan bersatu untuk menggerakkan Indonesia sekarang atau yang akan datang. Di tangan pemuda negara ini akan maju,” jelas Jokowi.

Apa yang dikatakan oleh Presiden Jokowi bukan sekedar orasi belaka namun mengunggah  para pemuda untuk menunjukan eksistensinya. Sebagai generasi yang sedang tumbuh dan berkembang dengan daya semangat yang masih membara para pemuda dituntut untuk memajukan bangsa dan negara ini dengan melakukan karya positif  dalam segala bidang kehidupan.

Saya mencoba mengulas tulisan ini pada ranah kadaerahan Ende Lio yang sebenarnya  sudah memiliki nilai-nilai kearifan disegala bidang termasuk tentang kepemudaan.

Ketika kita mendegar kata Koofai Nuwa Muri maka dalam bayangan sebagian orang tentu akan tertuju ke danau kelimutu yang salah satu kawahnya bernama Tiwu Koofai Nuwa Muri. Kawah tempat berkumpulnya arwah muda mudi.

Pada pengertian sesunguhnya “Koofai Nuwa Muri”  dalam  Bahasa ende lio artinya  pemuda dan pemudi. “Koofai” berarti Pemudi dan “Nuwa Muri” artinya pemuda.

Sudah banyak petuah atau nasihat para leluhur tentang peran kaum muda.  Entah itu dalam penuturan sehari-hari maupun digubah dalam syair-syair yang melecut semangat orang muda untuk berkontribusi dalam kehidupan sosial masyarakat.

Salah syair yang mungkinsering  dinyanyikan oleh anak-anak enta itu dalam keseharian, dalam perlombaan ataupun acara-acara hiburan yang berjuduul “Miu Ata Nuwa Nai” artinya Kalian yang Usianya sedang tumbuh dan berkembang

Syair lagu tersebut  dan terjemahan bebasnya dapat disajikan sebagai berikut;

Miu ata nuwa nai to’o sa sama sai, =   Kalian pemuda yang sedang tumbuh dan berkembang, mari bangun bersama

lima ndawi ngere teke gawi, =  Bergandengan  tangan seperti tarian gawi
kita budu ma’e du’u eko du Ulu..=  Kita hentakkan kaki jangan berhenti, dari ujung hingga ke pangkal

Oro kita sama se… =  Kita teriak bersama-sama
Tolo tiko miu nira ghele, =  Pandanglah semua, lihatlah ke atas

ma’e sibha, ma’e seke =  jangan putus jangan berpisah

kita sa sama se…= kita semua sama
Kale tau mbale, = Bekerja untuk berhasil

we moi masa sare= Agar kelak bisa sukses
Tau dari nia, miu tau pase la’e=  Kalian yang berdiri di depan dan kalian yang pertahankan posisi
So jole, miu so jeku, loka kita we bebu=  Lakukanlah dengan perlahan-lahan  agar masyarakat kita kuat dan banyak.

Du dunia sepu…=Hingga akhir dunia

Syair ini sepintas mungkin hanya sekedar nyanyian bagi anak-anak di desa sambil beraktifitas  atau bermain dengan menyanyikan tembang-tembang   daerah.  Namun tembang itu bukanlah tembang tanpa makna. Meksipun syairnya adalah tembang daerah Ende Lio namun  Ia menggugah seluruh pemuda di Indonesia untuk bersatu dan bergandengan tangan  dalam membangun bangsa dan negara agar bangsa kita menjadi kuat.

Bukan rahasia bahwa Peran pemuda dalam membangun bangsa akan menjadi prioritas utama. Sebab, kedepannya bangsa ini akan disibukkan dengan rekayasa sosial yang didalamnya membutuhkan keampuhan dan kehebatan para pemuda Indonesia untuk menghadapinya. Kehebatan tekhnologi, informasi dan perkembangan ekonomi akan menjadi bagian yang teramat penting bagi pembenahan pemuda kedepannya agar siap menghadapi semua permasalahan bangsa. Nilai harmonisasi bangsa akan terjaga dengan baik jika dikelola oleh pemuda yang cerdas dan terdidik oleh bangsanya sendiri. Pluralisme yang ada di Indonesia bisa menjadi salah satu identitas tersendiri dalam melahirkan nilai-nilai persatuan. Semoga kita bisa menjadi pemuda yang siap memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan dan keharmonisan ditengah kemajemukan.

OLEH : X-SAN D

Satu tanggapan

Komentar ditutup.